KUDUS, ZONANEWS.ID – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Kudus melakukan kaji tiru ke Kabupaten Sleman, guna melakukan studi langsung terhadap sistem pengelolaan sampah yang ada di kabupaten setempat, Selasa, 4 Februari 2025.
Kabupaten Sleman dipilih sebagai lokus untuk melakukan kaji tiru, menyusul bahwa kabupaten setempat yang pernah menghadapi permasalahan serupa saat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan DIY ditutup permanen pada 1 Mei 2024.
Delegasi kaji tiru IDI Kudus ke Sleman di antaranya diikuti oleh dr. Elok M.Q., M.Kes., dr. Tita J., dr. Dewi Aprilia, dr. Setiti M., dan dr. P. Handayani. Mereka melakukan studi guna mencari solusi yang bisa diterapkan di Kudus.
Sebagai juru bicara, dr. Elok mengatakan bahwa kaji tiru ini menjadi langkah penting bagi Kudus dalam mencari solusi jangka panjang terhadap permasalahan sampah. Terlebih usai kegaduhan yang terjadi saat TPA Tanjungrejo ditutup beberapa hari.
“Sleman berhasil menerapkan pola pengelolaan sampah berbasis partisipasi masyarakat melalui konsep Cegah, Pilah, dan Olah. Ini bisa menjadi referensi dalam membangun sistem pengelolaan sampah yang lebih efektif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa kunci keberhasilan Sleman dalam mengatasi krisis sampah adalah perubahan pola pikir warga yang semakin sadar akan pentingnya mengurangi, memilah, dan mengolah sampah sejak dari sumbernya.