PATI, ZONANEWS.ID — Di balik stigma negatif akibat insiden pengeroyokan di Sukolilo, terdapat banyak hal positif yang telah dilakukan oleh Muhammadiyah untuk memberdayakan dan mencerahkan masyarakat. Kiprah Muhammadiyah di bidang pendidikan, sosial, dan keagamaan menunjukkan bahwa komunitas ini berkomitmen untuk membawa perubahan positif bagi wilayah Sukolilo dan sekitarnya.
Dengan berbagai prestasi dan kegiatan yang dilakukan, Muhammadiyah Sukolilo menjadi contoh bagaimana organisasi keagamaan dapat berkontribusi secara signifikan dalam pembangunan masyarakat.
Untuk kilas balik peristiwa, Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, baru-baru ini menjadi sorotan media massa dan media sosial akibat insiden pengeroyokan yang berujung pada meninggalnya bos rental mobil asal Jakarta beserta tiga korban lainnya. Kejadian ini memicu keprihatinan dan kemarahan masyarakat luas, menciptakan stigma negatif terhadap wilayah tersebut.
Namun, di balik berbagai peristiwa tersebut, terdapat sisi lain yang lebih positif dan inspiratif, yaitu kiprah Muhammadiyah dalam mencerahkan masyarakat dan memberdayakan umat di wilayah Sukolilo dan Kabupaten Pati.
Muhammadiyah telah hadir di Sukolilo sejak sekitar tahun 1967/1968. Organisasi ini berkembang pesat dengan membentuk Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sukolilo yang memiliki 9 ranting dan beberapa amal usaha (AUM).
Menurut data yang terhimpun, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sukolilo memiliki 9 Ranting dan beberapa amal usaha.Dalam bidang pendidikan, Muhammadiyah Sukolilo mengelola 11 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), 2 Sekolah Dasar (SD), 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP), 1 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), 1 Sekolah Menengah Atas (SMA), 2 Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), 1 Pondok Pesantren, 7 masjid, dan 5 musala.
Beberapa AUM pendidikan yang berprestasi antara lain: SD Muhammadiyah Kedungwinong, SD Islam Sukolilo, SMP Muhammadiyah 3 Sukolilo, SMA Muhammadiyah 2 Sukolilo, SMK Muhammadiyah 3 Sukolilo.