Kios Terminal Colo Sepi, Bupati Kudus Segera Lakukan Asesmen Tata Kelola Aset Daerah

KUDUS, ZONANEWS.ID – Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris melakukan peninjauan terhadap geliat aktivitas di Terminal Wisata Colo yang berlokasi di Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Sabtu siang, 15 Maret 2025.

Pada kunjungan tersebut, Sam’ani menemukan sebagian besar kios-kios di Terminal Wisata Colo dalam kondisi kosong. Tidak terdapat geliat aktivitas ekonomi yang terlihat di bangunan milik pemerintah daerah tersebut.

Melihat kondisi tersebut, Bupati Kudus akan segera melakukan asesmen dan evaluasi terkait tata kelola Terminal Wisata Colo yang dinilai tidak maksimal pemanfaatannya. Termasuk, akses keluar masuk pengunjung di lokasi tersebut.

Bacaan Lainnya

“Ini saya lihat tidak maksimal penggunaannya, coba nanti kita evaluasi untuk melakukan asesmen dari sisi pemanfaatannya, termasuk sirkulasi antar pengunjung yang naik turun ini,” kata Sam’ani.

Ia juga menyoroti kondisi kios Terminal Wisata Colo yang sepi pedagang di Bulan Ramadan. Padahal aset daerah seharusnya bisa dimaksimalkan penggunaannya, sehingga berdampak prositif terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Ramadan ini sepi, tidak digunakan jualan oleh pada pedagang di Terminal Colo, ini menjadi keprihatinan kita semua, aset yang kita milki tidak maksimal pemanfaatananya,” tandasnya.

Dengan mempertimbangkan hal tersebut, Bupati Kudus akan melakukan evaluasi dan asesmen agar tata kelola di Terminal Colo dapat difungsikan dengan maksimal. Termasuk, pertimbangan menggandeng pihak ketiga dalam pengelolaannya.

“Nanti kita evaluasi, yang kurang kita tambahi atau nanti menggandeng pihak ketiga (untuk pengelolaan), ini mempertimbangkan juga dari sektor kemampuan pengelolaan,” terangnya.

Baca :  Screening Kesehatan, Puskemas Jati Temukan Puluhan Siswa SMP Terdeteksi Anemia

Di samping itu, pihaknya juga akan mempertimbangkan alih pemanfaatan Terminal Wisata Colo untuk dijadikan penginapan. Namun, hal itu memerlukan pengkajian yang serius. Supaya aset daerah benar-benar bisa maksimal pemanfaatannya.

“Nanti kita asesmen, tetap jadikan jualan PKL atau penginapan. Termasuk juga perluasan terminal biar sirkulasi enak untuk pengunjung naik turunnya,” tandasnya.

Terakhir, Sam’ani menyinggung terkait digitalisasi retribusi di tempat wisata yang saat ini tengah berproses. Digitalisasi ini diterapkan dengan harapan tidak ada penyelewengan terhadap pendapatan dari aset daerah. ***