Lima Sekolah di Kudus Jadi Pilot Project Program Sekolah Sehat bareng UNICEF

Aksi sarapan sehat di SMP Negeri 1 Jati Kudus tiap jumat pagi. (Istimewa)

KUDUS, ZONANEWS.ID – Lima sekolah di Kabupaten Kudus menjadi pilot project pelaksanaan program sekolah sehat bersama UNICEF. Lima sekolah itu, antara lain, SMP Negeri 1 Kudus, SMP Negeri 1 Jati, SMP Negeri 2 Kudus, MTs NU Bannat, dan MTs Negeri 1 Kudus.

Subkoor Kesga dan Gizi pada Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Muslimah menyampaikan, sekolah sehat ini diprogramkan sebagai aksi bergizi yang dilakukan di lingkungan sekolah. Adapun kegiatannya, meliputi sarapan sehat, aktivitas sehat, serta minum tablet tambah darah.

“Dipilih beberapa sekolah itu dari UNICEF, yang masuk kriterianya maka lolos jadi pilot project, kita hanya kirimkan datanya,” kata Muslimah saat dikonfirmasi, Senin, 6 Mei 2024.

Bacaan Lainnya

Tujuan dari program sekolah sehat ini, lanjut Muslimah, tidak lain untuk menekan angka stunting serta mencegah kasus anemia. Sehingga, sasaran program sehat yang khususnya remaja putri untuk menjadi remaja yang produktif bisa terwujud dengan optimal.

“Karena kasus anemia di Kudus kan lumayan tinggi juga,” tuturnya.

Terpisah, Kepala SMP Negeri 1 Jati, Sumaryatun mengatakan bahwa sebelum menjadi pilot project pelaksanaan sekolah sehat, SMP Negeri 1 Jati sudah terlebig dahulu menjalankan aksi sehat. Namun kegiatannya memang diakui belum masif.

“Program sarapan sehat sebenarnya sudah ada sebelum pendampingan dari UNICEF, itu kita sudah adakan sarapan sehat, cuman jarang, tidak kita tekankan sepekan sehari, sekitar sebulan sekali,” ujarnya.

Barulah ketika mendapatkan pendampingan dari UNICEF, program sarapan sehat ini bisa dilakukan rutin setiap hari jumat di jam pertama. Begitupun dengan aksi minum tablet tambah darah bagi siswa putri juga dilakukan selepas sarapan sehat di hari yang sama.

Baca :  Cerita Panti, Tempuh Jarak 50 Kilometer dari Ujung Selatan ke Ujung Utara Kudus Demi Mengajar

“Apalagi ada surat edaran dari bupati untuk melaksanakan sarapan sehat dan minum tablet tambah darah pada waktu itu, pihak sekolah sangat mendukung dan langsung dibuatkan SK,” tambahnya.

Setelah pendampingan dari UNICEF rampung, lanjut Sumaryatun, SMP Negeri 1 Jati bisa menjalankan aksi bergizi dengan lebih masif dan rutin. Sekolah setempat juga mendapat tugas untuk menyebarkan ilmu positif tersebut di lingkungan sekitar.

“Yang belum sempat terealisasikan dari rencana kami itu melakukan sosialisasi ke kantin dan PKL sekitar sekolah, itu yang masih jadi PR kami,” tukasnya. ***