Mengupas Romantisme Dua Penulis Muda dalam Bedah Buku Sastra ‘Mikirin Karya’ di Warkoba Kudus

Bedah buku di Warung Kopi Baca (Warkoba), Dersalam, Kudus dengan tema "Mikirin Karya". (Istimewa)

KUDUS, ZONANEWS.ID – Dua penulis muda asal Kabupaten Kudus, melahirkan sebuah karya sastra di penghunjung Mei 2024. Dua buku dibedah di Warung Kopi Baca (Warkoba), Dersalam, Kudus dengan tema “Mikirin Karya”.

Mikirin Karya juga menjadi agenda kolaborasi antara Warkoba dengan komunitas kolektif Tikusputih.co. Buku kumpulan puisi bertajuk “Barbagi Rokok Bersama Bapak” karya Afif Khoirudin Sanjaya dan buku berjudul “Serupa Aksara” karya Nazrey Firmani.

Menghadirkan dua narasumber, bedah buku Serupa Aksara dan Berbagi Rokok Bersama Bapak turut memantik ekosistem literasi di Kudus.

Bacaan Lainnya

Beni Dewa selaku pembedah pertama mengutarakan pendapatnya mengenai karya sastra yang ditulis Firmani sangat layak jika dikembangkan menjadi novel.

“Saya kira menarik, namun di sepertiga akhir terkesan tergesa-gesa. Ini akan jadi lebih lengkap ketika bisa dikembangkan menjadi sebuah novel,” ujar Beni.

Jurnalis surat kabar Suara Merdeka itu juga mengungkapkan bahwa tidak ada yang ‘alay’ atau berlebihan dalam sebuah penulisan, termasuk sastra. Menurutnya, Firmani berhasil membangun cerita yang runtut dengan tokoh utama.

“Kisah-kisah yang ditulis Firmani semacam perjalanan cinta dengan mantan kekasihnya, dari awalnya tidak kenal hingga bisa menjalin sebuah hubungan berlatar kehidupan kampus,” tambahnya.

Senada dengan Beni, pembedah kedua, Siwi Agustin menyebut bahwa Serupa Aksara ini ditulis dengan bahasa yang jujur dan mudah dipahami.

“Dengan bahasa yang jujur, berlatar imaji tempat kos, kampus dan peristiwa-peristiwa yang dirangkum cukup cepat,” papar Siwi

Baca :  Kejuaraan Pencak Silat UMKU Cup Kembali Hadir, Ratusan Atlet Ikut Berpartisipasi

Pegiat Seni di Teater Mina Tani Pati itu juga menyampaikan bahwa buku ini dapat dikemas ulang menjadi Senandika atau dialihkan menjadi monolog.

“Saya memperagakan penulis sebagai tokoh berdiri di depan panggung, kemudian menceritakan ini lewat monolog,” ujarnya.