KUDUS, ZONANEWS.ID – Pedagang di Pasar Babe (Barang Bekas) Kudus mendirikan lapak darurat, untuk kembali berjualan sementara, pasca-peristiwa kebakaran yang mengharuskan los beserta isinya di pasar setempat, beberapa waktu lalu.
Berdasarkan pantuan di lokasi, para pedagang nampak sibuk membuat lapak darurat yang terbuat dari kayu. Beberapa lapak tersebut bahkan sudah terisi dengan barang jualan, seperti baju, alat elektronik, hingga knalpot motor.
Ketua Paguyuban Pedagang Pasa Babe, Haryanto mengungkapkan bahwa pendirian lapak darurat ini dilakukan melalui swadaya dari para pedagang. Mereka mendirikan lapak sementara, supaya bisa kembali berjualan untuk pemasukan.
“Sudah sebulan lebih (pasca-kebakaran), sama sekali tidak ada pemasukan. Kondisi (pasar) saat ini juga masih sepi soalnya belum pulih seperti sebelumnya,” ujarnya.
Terlebih, lanjut Haryanto, peristiwa kebakaran los Pasar Babe yang berada di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kudus tersebu, menghanguskan seluruh barang dagangan dari pedagang. Sehingga, mereka rugi material secara total.
“Barang yang bernilai jual itu tidak ada yang selamat. Yang tersisa ya hanya rongsokan-rongsokan habis kebakaran itu,” tuturnya.
Pihaknya pun mengeluh karena bantuan untuk para pedagang korban kebakaran Pasar Babe belum ada. Disinggung terkait keringanan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus, Haryanto juga mengaku belum ada.
“Keluhan saat ini ya di pendanaan, karena baru kena musibah dan harus mendirikan (lapak) sendiri. Pinjaman di bank menambah. Keringan dari pemkab belum ada,” terangnya.
Haryanto menyebut, total pedagang saat ini ada sekira 200 orang, sementara los yang terbanyak total sebanyak 297 los. Dari total pedagang tersebut, belum semuanya mendirikan lapak darurat yang berada di area parkir Pasar Babe.
“Ini belum semuanya tang mendirikan lapak sementara, tapi ada berapa yang mendirikan ini belum terdata. Sementara kuta pakai lapak sementara ini bisa berjualan kembali,” tuturnya. ***