KUDUS, ZONANEWS.ID – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Dasar (SD) Tahun Ajaran 2024/2025 di Kabupaten Kudus telah dibuka sejak 11 Juni 2024 kemarin, dan akan ditutup pada 29 Juni 2024 mendatang.
Masing-masing SD pun memiliki trik jitu sendiri untuk menarik minat orangtua ataupun anak untuk melanjutkan pendidikan di sekolah setempat. Ada yang menawarkan prestasi, ekstrakurikuler, sarana dan prasarana. Bahkan berkoordinasi dengan TK.
Seperti di SD Negeri 3 Karangbener yang berlokasi di Desa Karangbener, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus. Meski dekat dengan TK, sekolah setempta justru terbilang minim siswa. Tahun lalu, sekolah setempat hanya mendapatkan 12 siswa.
“Untuk tahun ini, sementara ada 13 yang sudah daftar ke sekolah kami. Kami juga pendaftaran secara lewat whatsapp. Jadi di selebaran PPBD itu kita cantumkan nomor,” ujar Linda, Gurus SD Negeri 3 Karangbener, Jumat, 14 Juni 2024.
Pihaknya juga mempromosikan sekolah melalui sosial media, seperti instagram, youtube hingga tiktok. SD Negeri 3 Karangbener juga memiliki program unggulan yakni mengaji setiap pagi sebelum pembelajaran dimulai.
“Kita juga untuk menggaet siswa, kita bagikan seragam batik gratis untuk nanti digunakan siswa saat bersekolah di sini,” tuturnya.
Beralih ke SD Negeri 4 Ngembalrejo di Desa Ngembalrejo, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus. Sekolah setempat menawarkan ekstrakurikuler untuk menarik minat siswa agar menempuh pendidikan dasar di sekolah tersebut.
“Kita punya ekstra unggulan yakni drumband. Anak-anak kita ikutkan setiap ada kegiatan di desa seperti kirab sedekah bumi, festival dan lainnya. Jadi orangtua itu seneng kalau anak aktif,” ungkap Sulastri, Wali Kelas 1 SD Negeri 3 Ngembalrejo.
Tahun lalu, sekolah setempat mendapatkan 12 siswa. Jumlah tersebut dinilai cukup banyak, mengingat sekolah lainnya di wilayah desa setempat ada yang dibawah jumlah tersebut. Tahun ini pun diharapkan mengalami peningkatan.
“Selain drumband, kita juga punya esktra tilawatil quran, reban, dan pramuka. Lalu kita juga sering juara di tingkat kecamatan, seperti pantomim dan mapsi,” tukasnya. ***