KUDUS, ZONANEWS.ID — Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mulai memanggil sejumlah pendaftar calon bupati (cabup) maupun calon wakil bupati (cawabup) Kabupaten Kudus 2024-2029 untuk menyerahkan berkas pendaftaran sekaligus menyampaikan visi misinya untuk Kudus di depan para pengurus inti DPD PKS Kudus.
Salah satu yang datang ke Kantor DPD PKS Kudus adalah Imam Baiquni, seorang pengusaha muda asal Kecamatan Kaliwungu, Kudus yang aktif di bidang pendidikan serta kesehatan pada Kamis, 23 Mei 2024.
Di depan para kader PKS Kudus, Imam Baiquni memperkanlakan Kudus ASIK. Di mana kata ASIK merupakan akronim dari Adaptif, Solutif, Inovatif, dan Kolaboratif.
Sebagai seseorang yang mendaftar sebagai Bakal Calon Bupati Kudus, Imam memiliki visi mewujudkan Kudus sebagai kabupaten maju yang adaptif, religius, adil, berbudaya dengan semangat gotong royong.
Selain itu, dirinya juga memaparkan sejumlah misinya untuk Kudus ke depan. Seperti mewujudkan Kudus sebagai kabupaten yang memiliki keseimbangan pembangunan ekonomi, kabupaten yang menjamin kebutuhan dasar masyarakat, dan menjadikan Kudus sebagai kabupaten yang memiliki tata kelola pemerintahan daerah yang berakhlak, profesional, transparan, akuntabel, dan terintegrasi yang berbasis teknologi informasi.
Selain itu, Imam juga memiliki misi menjadikan Kudus sebagai kabupaten yang cerdas berbasis teknologi, kabupaten yang memiliki pariwisata, tata ruang, dan pelestarian budaya untuk kemajuan, serta kabupaten yang memiliki sumberdaya manusia unggul dengan mencetak pemimpin muda di bidang ekonomi, seni budaya, dan olahraga.
Lebih lanjut, Imam Baiquni juga memiliki sejumlah program unggulan yang terdiri dari 5 hal. Rinciannya adalah Kudus Unggul, Kudus Sehat, Kudus Smart City, Kudus Berakhlak, dan Kudus Berdagang.
Dari masing-masing program unggulan tersebut, Imam mengungkapkan bahwa dalam mencapai Kudus yang unggul, dirinya memiliki program menciptakan SDM Kudus yang unggul dengan memberikan pendidikan yang berkualitas, seperti Kuliah Gratis.
“Jadi dalam satu desa kami cetak, minimal ada 3 sarjana yang unggul untuk membangun desanya menjadi lebih maju,” kata Imam.