KUDUS, ZONANEWS.ID — Tempat Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Khuriyatul Fikri yang beralamat di Desa Pasuruhan Lor, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus menjadi tempat pengungsian warga yang terdampak banjir akibat hujan deras yang mengguyur Kudus sejak Senin, 11 Maret 2024.
Hujan yang membuat debit air sungai meluap, mengharuskan warga mengungsi ke tempat yang lebih aman. Hingga hari Jumat, 15 Maret 2024 pukul 15.00 WIB, total ada 139 warga yang mengungsi di TPQ tersebut.
Salah seorang pengungsi, Sulikah (57) menceritakan, kondisi rumahnya yang ada di Dukuh Goleng RT 3 RW 12 Desa Pasuruhan Lor, sudah tidak bisa ditempati lagi. Ketinggian air di dalam rumahnya setinggi perut orang dewasa.
“Tadi pagi air sudah setinggi perut, jadi saya bersama suami, anak, dan cucu memilih untuk mengungsi, karena rumah sudah tidak bisa ditempati,” ceritanya.
Membawa barang seperlunya, Sulikah berjalan bersama keluarganya dari rumah sampai jembatan di atas gapura masuk Dukuh Goleng. Dalam keadaan puasa ramadan, ia tetap semangat menyelamatkan diri bersama keluarganya.
“Ini banjir paling parah, pertama kali juga pas bulan ramadan ada banjir,” katanya.
Meski begitu, Sulikah hanya bisa menerima dan tetap menjaga kesehatan selama mengungsi di TPQ ini.
Kapolsek Jati, AKP Cipto mengungkapkan, jumlah pengungsi di wilayah Polsek Jati sejauh ini sudah ada 297 orang.
“Rinciannya itu ada di Balai Desa Jati Wetan sebanyak 198 orang, Gedung PKK Jetis Kapuan 4 orang, Gedung TPQ Darussalam Desa Jetis Kapuan 4 orang, GKMI Desa Tanjungkarang 11 orang, dan di TPQ Khuriyatul Fikri Desa Pasuruhan Lor 139 orang,” jelas Kapolsek Jati.