“Kami berharap akan bertemu dengan kader di seluruh Indonesia, kemudian bisa menjalin hubungan dengan baik tanpa batas untuk bersama-sama belajar mengenai informasi dan teknologi, semoga bisa saling sharing dan menaikkan citra Kudus,” tambahnya.
Koordinator Duta Digital Kabupaten Kudus pada Program Desa Cerdas, Yusrul Niam menambahkan, melalui Bimtek nantinya diharapkan 45 kader digital yang ikut bisa mengaplikasikan ilmu yang didapatkan, kemudian diaplikasikan ke desanya masing-masing.
“Terutama dalam bidang sistem informasi desa. Saat ini, desa di Kudus masih lemah dalam hal teknologi informasi untuk website dan sosial media desa, nanti kita tekankan bisa memaksimalkan peran peran tersebut,” katanya.
Kader yang ikut merupakan warga asli dan sudah berpengalaman di masyarakat dan desa. Sehingga, ketika sepulang dari Bimtek nanti bisa langsung menjalankan kegiatan positif, seperti kegiatan penyuluhan, sosialisasi maupun pelatihan digital.
“Nanti mereka dapat anggaran untuk membuat pelatihan yang berkaitan dengan desa, masing-masing desa itu Rp 20 juta. Harapannya, sepulang bimtek nanti lebih menguasai dan mengaplikasikan enam pilar program desa cerdas,” tukasnya. ***