Adanya Bendungan Logung di Kudus juga mampu mengendalikan banjir yang mengalir ke area persawahan warga.
Ke depan, sebagai bentuk dukungan untuk masyrakat Kabupaten Kudus, pemerintah pusat berniat mengalirkan air baku melalui Bendungan Logung.
Ketika hal tersebut terealisasi, Menteri berharap masyarakat Kudus bisa ikut bertanggung jawab dengan menjaga agar aliran air baku di Bendungan Logung tidak terecamar.
“Seluruh Bendungan merupakan objek vital nasional. Kalau sudah jadi, tinggal perawatannya. Mana yang boleh digunakan untuk wisata, mana yang harus dijaga steril. Apalagi kalau menjadi air baku, harus dijaga, supaya tidak tercemar,” jelasnya.
Manfaat adanya Bendungan Logung yang mengaliri area persawahan di Desa Hadiwarno, dirasakan langsung oleh Badrudin.
Selama ia menjadi petani di area tersebut, sejak Bendungan Logung ada, irigasi berjalan baik dan masa tanam bisa sampai tiga kali. Hal ini sangat menguntungkan para petani.
“Seebelumnya hanya dua kali setahun, sekarang bisa sampai tiga kali setahun, sangat menguntungkans sejak ada Bendungan Logung 3-4 tahun lalu,” ceritanya.
Meski demikian, Badrudin berharap pemerintah pusat memberikan bantuan traktor perahu bagi para petani di area tersebut. Karena kontur tanah yang basah, cepat menenggelamkan roda trakor, sehingga dibutuhkan traktor perahu.
“Kami usul ada traktor perahu untuk meringankan petani, semoga dikabulkan,” harapnya.***
