KUDUS, ZONANEWS.ID – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus mencatat selama Januari hingga pertengahan Agustus 2022 sudah ada 68 kasus kematian ibu dan bayi.
Jumlah angka kematian ibu (AKI) sendiri tercatat sebanyak 10 kasus. Sedangkan angka kematian bayi (AKB) dilaporkan ada sebanyak 58 kasus.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) pada DKK Kudus, Nuryanto menyebut, kasus AKB dan AKI menurun dari tahun sebelumnya. Dimana, tahun 2021 tercatat ada sebanyak 21 kasus kematian ibu. Sedangkan kasus kematian bayi mencapai 96 jiwa.
“Angka tersebut (kasus tahun 2021) terpicu akibat pandemi yang terjadi sehingga 16 kasus karena covid, dan 5 lainnya akibat penyakit bawaan,” terangnya saat ditemui, di Hotel @HOM Kudus, Selasa 16 Agustus 2022.
Sementara pada tahun 2020, lanjut Nuryanto, jumlah kasus kematian ibu mencapai 15 kasus dan bayi 122 kasus. Hal ini menandakan bahwa telah terjadi penurunan kasus AKI dan AKB pada tahun 2022 ini.
Kendati angka kematian ibu dan bayi mengalami penurunan, Nuryanto mengungkapkan bahwa jumlah tersebut tetap tidak memenuhi target.
“AKI ada 10 kasus. Sedangkan target dari kami 6 kasus. Ini sudah melampaui target rata-rata karena pendarahan saat melahirkan. Kemudian penyakit aklamasi, hipertensi, jantung, lalu ada 1 kasus covid-19 di awal tahun 2022,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus pun terus berkomitmen menurunkan AKI, AKB, dan Stunting di Kota Kretek. Keseriusan ini ditunjukkan DKK Kudus melalui agenda seminar Pekan Asi Sedunia 2022 di Hotel @Home, pada Selasa 16 Agustus 2022.
Pihaknya mengaku dengan diselenggarakannya agenda seminar bisa memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya ibu-ibu. Sehingga bisa memberikan dampak terhadap penurunan AKI dan AKB.
“Memang bertujuan untuk menurunkan angka kematian pada ibu dan bayi, serta stunting,” tandasnya.
