Farida menambahkan bahwa program Madrasah Kader Pertanian akan diperluas ke sembilan PAC Fatayat NU di Kudus untuk menyebarkan semangat bertani organik hingga ke tingkat ranting.
Sementara itu, anggota DPRD Jawa Tengah sekaligus Wakil Ketua PCNU Kudus, H. Akhwan Sukandar, mengapresiasi kegiatan ini sebagai kontribusi nyata NU terhadap program ketahanan pangan nasional.
“Madrasah Kader Pertanian ini menunjukkan bahwa NU tidak hanya berbicara soal dakwah dan sosial, tetapi juga ketahanan pangan. Pasti saya dukung,” tegas Akhwan.
Dalam pelatihan ini, ada dua narasumber yang membagikan ilmunya tentang pertanian, yakni Rif’an Amin dan Bibit Subarkah. Keduanya mengajarkan tentang teknik bercocok tanam sehat, pengelolaan lahan sempit, dan pembuatan pupuk organik.
Di akhir sesi, para peserta menerima paket bibit seperti cabe Jawa, cabe rawit, dan bayam Brasil, lengkap dengan media tanam organik.
Bibit Subarkah berpesan bahwa bertani juga dapat menjadi ladang pengabdian bagi NU, sedangkan Rif’an Amin berpesan agar para kader menanam dengan cinta, agar hasil yang didapat menjadi rezeki yang berkah.
Kegiatan ini menegaskan bahwa rangkaian Hari Santri 2025 di Kudus tidak hanya berfokus pada kegiatan keagamaan, tetapi juga pada gerakan nyata menuju pertanian berkelanjutan dan kemandirian ekonomi.***