Kisah Pilu Bocah SD Pengidap Hidrosefalus yang Dikenal Ceria, Kini Tak Sadarkan Diri di RSUD Kudus

Nomor Efendi tengah menunggui Shofa, bocah SD pengidap penyakit hidrosefalus, di RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus. (Foto: Zonanews.id)

KUDUS, ZONANEWS.ID – Siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Purwosari, Shofa Muhammad Kholil, pengidap penyakit hidrosefalus yang dikenal ceria dan komunikatif, kini terbaring tak berdaya di ruang ICU RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus.

Shofa, sapaan akrab siswa kelas 2 SLB Negeri Purwosari, Kudus ini baru berusia 9 tahun. Penyakit yang disebabkan karena penumpukan cairan pada otak yang berlebihan ini, sudah dideritanya sejak 2016 lalu, atau sejak Ia lahir.

Sebuah insiden terjadi pada Shofa pada Minggu, 19 Oktober 2025 lalu, hingga menyebabkan Ia terbaring koma di rumah sakit hingga hari ini, Sabtu, 25 Oktober 2025.

Bacaan Lainnya

Noor Efendi, ayah bocah tersebut, menceritakan bagaimana awal mula Shofa bisa berakhir di RSUD Kudus. Saat itu, pada Minggu petang, Ia berencana mengajak Shofa salat berjamaah di masjid sekitar rumah di Dukuh Kepundung, Kelurahan Purwosari.

“Tiba-tiba Shofa ke luar rumah tanpa sepengetahuan saya. Karena tak kunjung masuk ke dalam rumah, akhirnya saya berusaha mencarinya. Ternyata Shofa terjatuh dan kepala bagian belakangnya membentur lantai hingga tak sadarkan diri,” ceritanya.

Karena kondisinya sangat mengkhawatirkan, Noor kemudian bergegas membawa putranya ke UGD RSUD Loekmonohadi Kudus sore itu. Ia pun hanya pasrah dan tak bisa berbuat banyak melihat kondisi Shofa yang memilukan itu.

Agar mendapatkan asupan cukup gizi, tim nakes RSUD Kudus harus memasang jarum infus untuk memasukkan cairan, obat atau nutrisi ke dalam pembuluh darah melalui metode terapi intravena (IV).

Baca :  Ratusan Calon Jamaah Haji Kloter 4 di Demak Diberangkatkan

Bahkan mulut dan hidung Shofa juga harus dipasang selang oksigen untuk membantu pernafasan. Selama sepekan ini, tubuh Shofa ditemani suara riuh peralatan patient monitor atau bedside monitor di ruang ICU anak-anak.

Untuk menjaga Shofa di rumah sakit, Noor harus bergantian dengan istrinya yakni Mi’anah. Ia mendapat giliran saat pagi hingga sore hari. Sebab Mi’anah sambil mengasuh anak keduanya juga berjualan es teh di depan rumahnya.