KUDUS, ZONANEWS.ID – Festival Barongan segera digelar dalam rangka menyambut Hari Jadi Kota Kudus ke-474. Gelaran seni tersebut akam digelar di Taman Wergu pada Minggu, 3 September 2023 mendatang.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus, Mutrikah menyebut, Festival Barongan akan digelar secara umum berkonsep outdoor di Taman Wergu, tepatnya di depan GOR Bung Karno Kudus.
Akan ada sejumlah kelompok pegiat seni barongan di Kabupaten Kudus yang akan ikut dalam festival kali ini. Di samping menunjukkan keseniannya di hadapan masyarakat, pegiat seni barongan yang ikut juga akan dinilai.
“Jadi ini memang dalam rangka memeriahkan Hari Jadi, ini menjadi suatu pertunjukan supaya menghibur masyarakat sekaligus pelestarian budaya kita dan kearifan lokal yang kita miliki,” ujar Tika, Minggu, 27 Agustus 2023.
Saat ini, masih berlangsung tahap pendaftaran peserta yang ingin ikut atau menunjukkan kebolehannya dan seni barongan. Tidak ada syarat khusus, terpenting kelompok seni tersebut berasal dari Kudus sendiri.
“Sejauh ini, ada 7 kelompok yang sudah masuk daftar, sebenarnya ada 9 kelompok yang sudah daftar tapi yang 2 kelompok belum melengkapi berkas. Penutupan pendaftaran sendiri sampai 29 Agustus 2023,” tuturnya.
Mutrikah menuturkan, Festival Barongan ini selain digelar untuk menyambut Hari Jadi Kota Kudus ke-474, juga diadakan untuk menguri-uri budaya. Terlebih, seni barongan sudah masuk dalam Warisan Budaya Takbenda (WBTB).
Harapannya, masyarakat yang menonton festival tersebut, bisa lebih mengenal seni barongan yang ada di Kudus. Kemudian, bisa ikut melestarikan kesenian tersebut sebagai kekayaan budaya yang dimiliki masyarakat.
“Nanti kalau jadi mungkin akan dimeriahkan acaranya dengan pertunjukan barongan dari Blora. Jadi mereka ingin mengayubagyo Hari Jadi Kudus. Nanti kita tampilkan di pra acara untuk menyambut masyarakat yang datang,” ucapnya.
Lebih lanjut, Mutrikah menargetkan, dengan digelarnya Festival Barongan di Taman Wergu, akan turut memberikan multiplayer efek di sektor perekonomian masyarakat. Termasuk, untuk para pedagang kaki lima (PKL) dan parkir di lokasi tersebut.
“Harapannya bisa membangkitkan perekomonian, utamanya di PKL-PKL, tukang parkir, dan lainnya,” tambahnya. ***
