“Karena itu, (petaque) tetap diselenggarakan di Kabupaten Kudus. Ini sebagai bentuk pembinaan, jadi semua cabor kita ikutkan, apalagi pengikut di petanque banyak sekali,” terangnya.
Pihaknya menekankan bahwa jangan sampai pembinaan potensi siswa di bidang olahraga sejak usia dini menjadi terkendala. Oleh sebab itu, penyelenggaraan POPDA dipersiapkan dan dimaksimalkan secara masif.
“Walaupun di tingkat Provinsi Jawa Tengah nanti tidak berjenjang, atau bisa jadi nanti yang ikutkan dari pelajar SMA, pembinaan lewat lomba seperti ini tetap kita lakukan secara berjenjang di Kabupaten Kudus. Ini salah satu upaya untuk mencetak atlet-atlet berprestasi,” katanya.
Untuk diketahui, Ada 23 cabor yang diselenggarakan untuk pelajar jenjang SMP dan SMA pada POPDA tingkat Kabupaten Kudus. Di antaranya, anggar, atletik, bola basket, bola voli, bola voli pasir, bulutangkis, gulat, dan judo. Ada pula cabor karate, kempo, panahan, panjat tebing, pencak silat, renang, senam artistik, sepak takraw, dan sepak bola.
“Lalu, ada taekwondo, tenis lapangan, tenis meja, tinju, wushu, dan petanque,” sambungnya.
Sementara untuk tingkat SD, 15 cabor yang diperlombakan adalah atletik, bola basket, bola voli, buku tangkis, karate, panahan, pencak silat, renang, senam, sepak takraw, sepak bola, taekwondo, tenis lapangan, tenis meja, dan petanque. ***