KUDUS, ZONANEWS.ID — Polemik antara The Sato Hotel Kudus dengan dua orang warga pemilik rumah di dekatnya, Benny Gunawan Ongkowidjojo dan Beny Djunaedi belum menemukan kesepakatan.
Benny Gunawan dan Beny Djunaedi yang mengaku menjadi korban atas pembangunan hotel hingga menyebabkan rumah mereka rusak parah, kembali menuntut ganti rugi yang layak kepada pemilik hotel.
Kasus yang bergulir sejak tahun 2022 ini sudah berkali-kali dibawa ke meja hijau untuk diselesaikan. Namun sampai dengan tahun 2025, masih ada yang merasa keberatan dan kembali menuntut pertanggungjawaban yang layak.
Terbaru, Benny Gunawan dan Beny Djunaedi kembali mencari keadilan dengan menyelesaikan masalah ini di pengadilan melalui mediasi.
Disarankan agar masalah diselesaikan dengan Restorative Justice (RJ), keduanya menolak tawaran yang diberikan pihak hotel.
Sikap itu membuat pihak The Sato Hotel Kudus bingung. Padahal selama ini, ketika Benny Gunawan maupun Beny Djunaedi meminta untuk mengundang Aparat Penegak Hukum (APH) guna mencari solusi atas permasalahan ini, pihak hotel selalu mendukung dan tidak mempermasalahkan.
The Sato Hotel Kudus melalui kuasa hukumnya, Agus Susanto menyebut, bila Benny Gunawan dan Beny Djunaedi ingin mencari keadilan atas kerusakan rumahnya, semua bisa diselesaikan melalui mediasi.
“Melalui mediasi, tidak ada yang menang atau kalah, sama-sama mencari win-win solution,” kata Agus pada sabtu, 6 September 2025.
Kuasa Hukum The Sato Hotel mengungkapkan, sejak awal pihak Benny Gunawan dan Beny Djunaedi selalu menuntut perbaikan rumah. Pihak hotel pun setuju untuk memperbaiki dan memberikan kompensasi.
Namun saat akan tanda tangan persetujuan, Benny Gunawan dan Beny Djunaedi tiba-tiba menolak dan tidak mau tanda tangan.
Sikap tersebut membuat pihak hotel kebingungan dan bertanya-tanya tentang apa yang sebenarnya diinginkan.
