Tradisi Golok-Golok Mentok, Simbol Penolakan Penindasan Perempuan dalam Peringatan Maulid Nabi di Kudus

Kirab golok-golok mentok di Desa Demaan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus. (Foto: Zonanews.id)

Menurut Andoko, nama golok-golok mentok menyimpan makna simbolis yang mendalam. “Golok” berarti benda tajam, sementara “mentok” atau “notok” bermakna titik akhir.

Dengan demikian, tradisi ini dimaknai sebagai bentuk penajaman kesadaran masyarakat untuk meneladani Rasulullah, sekaligus sebagai simbol bahwa era penindasan terhadap perempuan, seperti yang terjadi di zaman jahiliyah, harus diakhiri.

Pesan kesetaraan gender semakin tampak dengan dominannya keterlibatan perempuan dalam tradisi ini.

Bacaan Lainnya

Mulai dari anak-anak hingga lansia, para perempuan membawa sendiri keranjang berisi makanan sebagai simbol partisipasi, kesetaraan, dan peran aktif dalam memperingati hari kelahiran Nabi.

Setelah prosesi doa, keranjang-keranjang itu dibagikan ke warga sebagai bentuk silaturahmi dan berbagi kebahagiaan.

“Sesama tetangga dan masyarakat harus saling menjaga, silaturahim dan berbagi,” ungkapnya

Riskiatul Mawardah (22), salah satu peserta kirab, mengaku baru pertama kali mengikuti tradisi ini. Menurutnya, kegiatan ini sangat unik dan menyentuh.

“Baru pertama ikut dan sangat bagus, ini perlu dikenalkan ke anak-anak sebagai kearifan lokal khas Demaan,” ucap Riski. ***

Baca :  Gebyar PAUD, TK Pertiwi 07.1 Kudus Tampilkan Tari Profil Pelajar Pancasila