Belajar dari Desa Penglipuran Bali, Bupati Sam’ani Sebut Kompleks Menara Kudus Punya Potensi

Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris bersama Ketua TP PKK Kudus, Endhah Sam’ani Intakoris, saat melakukan kunjungan kerja di Desa Adat Penglipuran, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, Sabtu, 1 November 2025. (Foto: Zonanews.id)

KUDUS, ZONANEWS.ID – Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris menyebut bahwa kompleks Menara Kudus memiliki potensi menjadi daya tarik wisata seperti Desa Adat Penglipuran, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali.

Hal itu diungkapkan saat Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris melakukan kunjungan kerja ke Desa Penglipuran pada Sabtu, 1 November 2025. Konsep wisata pemukiman warga di lahan sempit, ternyata memiliki daya tarik sendiri bagi pengunjung.

Dengan memberdayakan warga lokal, Desa Adat Penglipuran dapat menjalankan roda perekonomian melalui penyewaan baju adat dan kuliner khas. Strategi ini ternyata efektif dan sukses menggaet para pengunjung untuk datang.

Bacaan Lainnya

Mereka yang berbondong-bondong ingin merasakan suasana di Desa Penglipuran bahkan tidak hanya dari warga dari seluruh penjuru Indonesia saja, bahkan banyak dari turis asing yang tak mau kalah menghabiskan waktu liburan.

Melihat potensi itu, Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris pun mengharapkan agar kawasan Kota Tua Kompleks Menara Kudus bisa menerapkan strategi wisata yang serupa. Tentunya dengan menyesuaikan kearifan lokal setempat.

“Di Kudus juga ada kompleks Menara Kudus yang areanya juga di lahan sempit, rumah-rumah berdempetan, ini bisa jadi potensi,” tuturnya.

Menara Kudus yang berada di Desa Kauman, Kecamatan Kota, juga memiliki nilai sejarah dan budaya tinggi. Jika dikelola dengan konsep seperti Desa Penglipuran, kawasan Menara Kudus bisa menjadi destinasi unggulan di Jawa Tengah.

“Kalau konsep Desa Penglipuran ini kita terapkan di kawasan Menara Kudus, tentu akan menarik. Nantinya bisa dikemas dalam satu paket wisata bersama Jepara dan Karimunjawa. Potensi wisata lintas daerah ini bisa saling menguatkan,” tuturnya.

Baca :  Potensi Wisata Alam di Kudus Terkendala Akses Parkir dan Tempat Penginapan

Dalam kesempatan tersebut, Sam’ani bersama rombongan juga menikmati kuliner khas Desa Penglipuran. Dalam salah satu hidangannya, ada oseng pakis yang sekilas serupa dengan kuliner Kudus, yakni pecel pakis.

Menariknya, di kawasan Desa Penglipuran juga tumbuh tanaman parijoto dan pohon dewandaru, dua jenis tanaman yang juga banyak ditemukan di Kudus dan memiliki makna relegius serta budaya tersendiri bagi masyarakat setempat.

“Ternyata di sini juga ada parijoto dan dewandaru, sama seperti di Kudus. Serasa di rumah sendiri,” tandasnya.

Untuk diketahui, Kunjungan tersebut menjadi bagian dari agenda kerja Bupati Kudus untuk memperkuat arah pembangunan sektor wisata berbasis budaya dan pemberdayaan masyarakat.

“Kalau di sini bisa menjaga budaya dan ekonomi berjalan harmonis, kita juga bisa. Kudus punya potensi besar, tinggal bagaimana menata dan mengelola agar tetap lestari,” pungkasnya. ***