Tak Hanya Cita Rasa Lezat, Sate Kebo Jadi Simbol Toleransi di Kudus

Bambang, penjual sate kebo di area Pasar Kliwon, Kudus. (Foto: Siti Islamiyah/Zonanews.id)

KUDUS, ZONANEWS.ID – Sate Kebo merupakan salah satu sajian khas Kota Kretek yang banyak digandrungi para pecinta kuliner. Rasanya yang manis bercampur gurih, membedakan sate kebo berbeda dengan sate-sate lainnya.

Sate kebo juga dikenal dengan sate toleransi. Hal ini merujuk pada masa dahulu, dimana saat itu warga Hindu menjadi penduduk lokal di Kabupaten Kudus. Kemudian, Sunan Kudus datang untuk mensiarkan Agama Islam dengan cara yang unik.

Cara tersebut yakni dengan menghormati apa yang dianggap suci oleh masyarakat Hindu, salah satunya hewan sapi. Sunan Kudus meminta agar di Kudus tidak menyembelih sapi, dan sebagai gantinya menyembelih hewan lain, termasuk kerbau.

Bacaan Lainnya
Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris menikmati sate kebo. (Foto: Siti Islamiyah/Zonanews.id)

Seiring berjalannya waktu, masyarakat Kudus pun mulai berinovasi untuk membuat sajian dari daging kerbau. Salah satunya yakni sate kebo, yang memiliki cita rasa berbeda dibanding sate kambing maupun daging ayam.

“Sate kebo ini terkenal di Kudus karena bentuk toleransi umat beragama di Kudus, warisan dari Sunan Kudus, disarankan untuk tidak menyembelih sapi, untuk menghormati agama lain (Hindu),” ujar Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris saat mencicipi Sate Kebo Dairi di area Pasar Kliwon, Rabu, 15 Oktober 2025.

Menurut Bupati, sate kebo ini merupakan kearifan lokal yang harus dibanggakan oleh warga Kudus. Kuliner satu ini wujud nyata dari tagline Harmoni dan Toleransi yang tengah digaung-gaungkan oleh Pemkab Kudus.

“Selain sate kebo, juga ada soto kebo, garang asem, nasi pindang, lentog kudus, yang menjadi kuliner khas Kudus,” tuturnya.

Baca :  Tim Tuan Rumah Kudus Sukses Raih Dua Kemenangan Perdana di Milklife Soccer Challenge All Stars